Monday 21 July 2014

Tugas ke-4 Resensi Novel Bila Musim Telah Berganti

Judul               :    Bila Musim Telah Berganti
Penulis             :    Purwati Sugito

Penerbit          :    Elex Media Komputindo

Cetakan 1       :    26 Maret 2014
Tebal               :    254 halaman
Harga             :    Rp. 39.800,-





Ketika Cinta Selalu Bermuara Kepada ALLAH

Sebuah Novel yang berjudul “Bila Musim Telah Berganti” adalah novel yang di buat oleh Purwati Sugito. Ia membuat novel ini dengan mengangkat tema keteguhan seorang muslimah yang easy reading memotivasi untuk para pembacanya. Novel ini di kemas dengan sangat mudah dimengerti, serta penggambaran keadaan yang juga begitu mudah dimengerti, tetapi mengandung banyak motivasi untuk kehidupan kita sehari – hari. Novel ini tidak hanya menceritakan keseharian seorang muslimah tersebut. Melainkan tentang perjalan kehidupan bagaimana seorang muslimah bersikap sabar dan teguh dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan yang ditimpanya. Sikap-sikap dan perilaku Allana yang luar biasa di dalam novel ini sangat menarik minat para pembaca untuk membacanya dan menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya kepada Alanna.
Novel ini dimulai dengan mengisahkan seorang muslimah bernama Alanna. Seorang designer sepatu di salah satu perusahaan di Jakarta. Ia merancang aneka jenis sepatu wanita dengan harga ratusan juta rupiah. Bisa dibilang ia sudah menjadi seorang designer sukses, karena yang memakai “sepatu”nya adalah orang-orang berkelas. Walaupun cita-cita sebenarnya yang ingin ia capai adalah menjadi seorang Web-Designer, tetapi terlepas dari itu ia sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang.
Kesuksesannya tidak terlepas dari seorang sahabatnya yang selalu menemaninya saat senang ataupun susah. Kanya seorang permaisuri dari raja yang bernama Radit, tinggal serumah dengan Alanna. Jari manis Kanya kini sudah dihiasi benda berbentuk lingkaran yang sangat cantik. Ia akan segera menyelesaikan masa pacarannya dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Kanya dan Radit sedang berusaha menjodohkan Alanna pada Arya, sahabat Radit. Walaupun Allana tampak menghiraukan pria itu.
Semuanya berjalan lancar, kehidupan Alanna, pekerjaannya, hanya satu yang mengganggunya, apalagi kalau bukan deadline desain sepatu yang setumpuk. Semuanya ia kerjakan dengan sempurna. Sampai pada suatu saat, e-mail itu datang, e-mail dari orang yang tak ia kenal sebelumnya. Siapa sangka jika e-mail itulah yang membuat hidup Alanna menjadi berubah 180 derajat.
Saya Syarifah, berasal dari Irak. Karena Bom Amerika dan sekutunta, saya kehilangan dua kaki, suami, dan kedua putri saya. Sebagai sesama muslim saya mohon pertolongan anda. Saya ingin menyelamatkan harta yang selama ini saya sembunyikan ditempat yang tidak diketahui oleh siapapun.
Please, I really need your help.
E-mail itu selalu mengusik pikiran Alanna, ia membayangkan betapa sengsaranya Syarifah di negara itu. Sebenarnya ia sudah khawatir dengan sesuatu yang akan terjadi bila ia menolong muslimah dari Irak tersebut. Tetapi karna niatnya untuk menolong sesama muslim dan mendapat ridha-Nya, ia pun memenuhi keinginan wanita itu untuk menolongnya.
Dalam surat perjanjiannya, ia akan mengirim barang dalam kotak besi yang dilapisi bahan anti deteksi. Dan dia menjamin itu bukan senjata ataupun obat-obatan terlarang. Isinya adalah sejumlah uang sebesar 60 juta US$. Sejumlah uang yang totalnya tidak main-main. Bahkan wanita itu berjanji akan memberi empat puluh persen dari harta tersebut jika Allana menolongnya. Walaupun seperti itu, seandainya uang itu benar-benar ada ia tidak akan mengambilnya sepeserpun. Ia akan membiarkan Syarifah membukanya sendiri. Ia ingin memegang amanah itu.
Pada akhirnya Alanna bersedia menampung “benda” tersebut dirumahnya, namun sejak saat itu ia tidak pernah menyangka bahwa keputusannya itu menjerumuskannya ke dalam berbagai masalah. Mulai dari membayar biaya administrasi pengiriman barang, berurusan dengan pihak PBB, harus membeli cairan kimia yang hanya dimiliki PBB seharga ribuan dollar, sampai-sampai ia harus menemui pihak PBB ke London untuk menyerahkan uang sebesar 10.000 US$ untuk biaya terakhir yang harus dibayarkannya jika ia mau mengambil barang tersebut. Tentu saja bukan jumlah uang yang kecil untuk Alanna. Sampai-sampai ia harus memutar otak untuk mendapat sejumlah uang tersebut hanya untuk membantu sesama muslim yang sedang tertimpa musibah.
London menjadi kota yang penuh cerita bagi Alanna. Ternyata utusan PBB yang diminta bertemu dengan Alanna ingin mengambil uang nya dan membunuh Alanna. Untung saja ia tidak jadi bertemu dengan mereka, bahkan hampir. Sampai pada suatu saat ia bertemu dengan Daniel di sebuah kantor tempatnya bersembunyi dari kejaran utusan PBB itu. Daniel, seorang pria berambut cokelat bermata biru yang tentu saja berbeda keyakinan dengan Alanna, kini menjadi seseorang yang mengusik pikiran Alanna. Banyak kejadian-kejadian yang menuntutnya untuk tidak bisa melupakan seorang Daniel. Perasaan itu tidak bisa terhindar oleh Alanna. Tetapi terdapat dinding tebal yang membatasi Daniel dan Alanna. Semua itu sudah menjadi aturan Allah. Ia pun berusaha untuk melupakan Daniel karena Allah.
Siapa sangka pada akhirnya Daniel menjadi sorang pria yang menjadi imam bagi Alanna. Padahal Daniel sebelumnya tidak bertuhankan Allah. Berkat keteguhan dan kesabaran Alanna yang luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup dan berkat keteguhannya dalam meyakini bahwa imamnya harus seorang muslim, ia kini menuai kebahagiaan yang sesungguhnya.

Biografi Pengarang
Purwati Sugito, lahir di Palembang dari ibu dan ayah berdarah Jawa, pada tanggal 1 Mei. Wanita lulusan Sastra Inggris ini mulai menyukai tulis menulis sejak kelas 5 SD. Dan sejak SMP mulai aktif menulis cerpen. Saat ini aktif menulis artikel, novel, dan buku nonfiksi.
Setelah menyelesaikan novel pertamanya, “Merah Jingga Langit Amsterdam”, Novel “Bila Musim Telah Berganti” adalah karya keduanya. Lalu sebuah karya nonfiksi berjudul, “Perjalanan Menuju Allah”.
Obsesi terbesarnya adalah menjadikan karya-karyanya sebagai pembuka hati dan ladang ilmu bagi siapapun yang membacanya. Insya Allah. Amin.
           
Kekurangan
·         Dalam alur ceritanya terkadang terlalu di buat-buat. Contohnya seperti pertemuan Kelly dengan Alanna di toko roti yang sangat kebetulan. Jadi seolah-olah terkesan direncanakan.
·         Judul buku tidak terlalu sesuai dengan alur dan inti cerita.
·         Cover kurang menarik para pembaca yang melihatnya padahalcerita di dalamnya sangat inspiratif.
Kelebihan
·         Pengarang menuliskan ceritanya dengan sangat baik dan terkesan penuh kejutan sehingga pembaca tidak ingin menghentikan bacaannya walaupun sebentar.
·         Tokoh utama yang sangat inspiratif bagi kaum muslimah sehingga pembaca mendapat pelajaran – pelajaran baru dari seorang Alanna.
·         Pembawaan alur yang cukup baik sehingga pembaca seperti memerankan tokoh utamanya sendiri.
            Tokoh dan Penokohan

  • Alanna (tokoh utama) yaitu seorang wanita yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan yang bertubi-tubi dan selalu ingat kepada Tuhannya dimanapun ia berada.
  • Kanya yaitu sahabat Alanna tinggal serumah dengannya, tempat Alanna curhat dan bertukar pikiran.
  • Radit yaitu pacar dari Kanya yang juga membantu Alanna menyelesaikan persoalannya.
  • Arya yaitu sahabat Radit yang mengantar Alanna pada guru spiritualnya untuk menyelesaikan persoalannya tetapi yang terjadi malah membawa Alanna pada ibadah yang sia-sia.
  • Daniel yaitu seorang pria yang Alanna temui di London sekaligus seorang yang menyelamatkannya dari kejaran penjahat yang ingin membunuhnya. Pada akhirnya Daniel dan Alanna menjadi sepasang suami istri.
  •  Kelly yaitu seorang anak kecil yang tinggal dan di urus oleh Daniel.
  • Lubna yaitu seorang wanita muslim berkebangsaan Timur Tengah yang menjadi sahabat pertama Alanna di London sekaligus memberinya pekerjaan di toko bakery miliknya.
  • Syekh Amar yaitu seorang kakek dari Lubna yang berusia sekitar tujuh puluh lima tahun. Nasihat – nasihatnya membuat hati Alanna bersinar dan menyingkirkan perasaan yang buruk.

Penutup

Dari keseluruhan cerita novel “Bila Musim Telah Berganti” menurut saya, sangat bagus karena tokoh utama dalam novel ini seperti wanita muslimah yang sebenarnya. Segala sesuatu yang ia kerjakan dan keputusan-keputusan yang ia ambil selalu memotivasi dan memberikan pembelajaran yang sangat berguna. Penokohan yang seperti ini membuat para pembaca selalu ingin membaca lagi dan penasaran akan kejadian yang selanjutnya terjadi oleh tokoh utama. Penulis juga sangat pintar dalam menyajikan alur cerita sehingga pembaca dapat memerankan langsung sosok tokoh utama dan membandingkan keputusan yang pembaca ambil dan yang tokoh utama yang sebenarnya. Sehingga didapatlah nilai-nilai moral dari kejadian tersebut.

1 comment:

  1. Tolong dibantu mbak alur, latar, amanat, dan sudut pandangnya

    ReplyDelete