Monday 21 July 2014

Tugas Bahasa Indonesia ke-2

Tugas Bahasa Indonesia ke 2


Skripsi Proposal

“PENGARUH MODAL
DAN LAMANYA USAHA TERHADAP OMZET
USAHA MIKRO DAN KECIL “. STUDI KASUS DI JAKARTA, TASIKMALAYA & TEGAL”






di susun oleh
Nama :  IDA HERLINA
NPM  :  13211457
Kelas  :  3EA16

      FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus Di Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima arahan, bimbingan, petunjuk, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kepada semua pihak yang telah membantu, penulis mengucapkan banyak terimakasih dengan harapan semoga apa yang telah di berikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang melimpah dan lebih baik oleh Allah SWT.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sangsang Sangabakti selaku Dosen Mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan masukan dan  menerima proposal skripsi penulis.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

                                                                      Depok, 25 April 2014

                                                                          Ida Herlina





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2
C. Pembahasan Masalah…………………………………………………… 3
D. Perumusan Masalah ................................................................................  3
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………   3
BAB II : LANDASAN TEORI & HIPOTESA
A. Landasan Teori…………………………………………………………..4
B. Hipotesa………………………………………………………………… 6
BAB III : METHODOLIGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………..7
B. Metode Penelitian………………………………………………………..7
C. Teknik Analisis…………………………………………………………..8
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                            
A.  Latar Belakang
 
UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.
Kontribusi PDRB dari UMK tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% PDRB akan menyerap tenaga kerja jauh lebih besar dibandingkan penyerapan tenaga kerja dari kegiatan usaha menengah dan besar. Kebijakan atau intervensi pemerintah untuk meningkatkan usaha mikro kecil akan sangat strategis dalam perluasan kesempatan kerja di Indonesia.
Usaha Kecil dan Mikro disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor: 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Usaha mikro kecil (UMK) adalah usaha yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi rakyat yang umumnya dikelola dengan manajemen sederhana, memiliki modal relatif rendah serta mempekerjakan hanya beberapa orang tenaga kerja yang umumnya anggota rumah tangga. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan dengan hasil penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000. per tahun (Kepmen Keuangan 2003).
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha, hubungan penjualan omzet lama usaha penjualan dan karakterisitik pelaku usaha sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus Di Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

B. Identifikasi Masalah
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang diproduksi, walaupun permintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit dipenuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan
C. Pembatasan Masalah
Studi ini akan mengambarkan sejauh mana pengaruh permodalan terhadap omzet penjualan dan lamanya usaha terhadap omzet penjualan. Disamping itu studi ini akan melihat sejauhmana karakteristik pelaku UKM terhadap omzet penjualan dan lamanya usaha.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka permasalahan rumusan adalah :
1.   Apakah ada hubungan omzet penjualan dengan permodalan
2.   Apakah ada hubungan penjualan dengan omzet lamanya usaha
3.   Apakahan hubungannya karakteristik pelaku ukm terhadap omzet penjualan
E. Tujuan Penelitian
1.   untuk melihat hubungan omzet penjualan dengan permodalan.
2.   untuk melihat hubungan penjualan dengan omzet lamanya usaha.
3.   Menggambarkan karakteristik usaha mikro kecil yang dalam hal ini dilihat dari jumlah permodalan, tenaga kerja dan pendidikan dan jenis kelamin.
F.  Manfaat Penelitian
Manfaat akademis : Sumbangan pemikiran terhadap pengambil kebijakan dibidang UKM
Manfaat praktis : Dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan UKM dalam rangka menciptakan lapangan kerja.



Kriteria UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008
No
Uraian
Kriteria


Asset
Omzet
1
Usaha Mikro
Max 50 Juta
Max 300 Juta
2
Usaha Kecil
> 50 Jt – 500 Jt
> 300 Jt – 2,5 M
3
Usaha Menengah
> 500 Jt – 10 M
> 2,5 M – 50 M
Sumber : UU No. 20 Tahun 2008.
B.  Hipotesa
Masalah utama yang dihadapi dalam permasalahan modal ini adalah jumlah modal yang terbatas. Hal ini dihadapi baik oleh pengusaha mikro maupun pengusaha kecil. Masalah lain yang dihadapi dalam hal permasalahan modal adalah kesulitan akses ke bank.  Pola ini juga terlihat pada pengusaha kecil.  Sedangkan pada pengusaha mikro, selain masalah modal yang terbatas, masalah kedua adalah masalah tidak adanya barang jaminan dalam usaha memperoleh modal.
Permodalan memang menjadi permasalahan umum yang dihadapi oleh pengusaha mikro dan kecil, dan hal ini terjadi tidak saja di kota Jakarta, tapi juga di dua kota lainnya yaitu kota Tasikmalaya dan Tegal.
Secara total, karakteristik usaha mikro kecil menurut pengalaman usaha menunjukkan bahwa rata-rata usaha masih tergolong pendek jangka waktunya. Lebih setengah (63 persen) pengusaha mikro kecil telah berusaha  < 10 tahun. Selanjutnya, pengusaha mikro kecil yang telah berusaha selama   > = 20 tahun hanya sekitar 16 persen.




Karakteristik Usaha Mikro Kecil Menurut Lokasi Penelitian
Karakteristik Usaha

Lokasi Penelitian
Total


Jakarta
Tasikmalaya
Tegal

Lama usaha




·         < 10 tahun
64.55%
58.04%
65.77%
62.76%
·         10 - 19 tahun
23.64%
19.64%
19.82%
21.02%
·         > = 20 tahun
11.82%
22.32%
14.41%
16.22%
Total
100%
100%
100%
100%
Jumlah (n)
110
112
111
333

Karakteristik UMK dapat pula dilihat dari sebagai usaha informal yang menggunakan teknologi sederhana atau tradisional, dikelola oleh masyarakat yang berpendidikan rendah, akses terbatas hanya pada lokal dan lebih banyak sebagai usaha rumah tangga.


  


BAB III
METHODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Wilayah  DKI Jakarta, Tasikmalaya, dan Tegal.

B. Methodologi Penelitian
Studi Literatur
Bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan teori pendukung analisi data. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan dari buku, jurnal, internet dan sumber lain terkait dengan kajian UKM.

Sumber data
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Propinsi DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan menggunakan piranti lunak STATA, Analisis data akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu mengunakan analisis deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Deskripsi UMK akan memberikan gambaran, uraian serta menemukan fakta mengenai variable-variabel penelitian dan hubungannya dengan daerah penelitian.

C. Tehnik Analisis Data
Pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil sangat penting dilakukan oleh pemerintah (daerah) atau instansi terkait, hal ini dilakukan karena usaha mikro dan kecil merupakan dunia usaha yang tangguh dan cukup strategis dalam memproduksi barang dan juga sekaligus menjual barang serta jasa, dan juga mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, tidak saja dalam dunia usaha tapi juga dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma dalam dunia usaha yaitu dari ekonomi konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan. Terbukti bahwa ekonomi kerakyatan sangat partisipatif yang mampu memberikan akses yang fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh peluang melakukan proses produksi, distribusi dan memanfaatkan konsumsi nasional, serta tanpa ada hambatan untuk masuk ke pasar.
Selain itu, program pengembangan usaha mikro dan kecil juga sekaligus merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Dengan adanya usaha mikro dan kecil diharapkan masyarakat miskin mempunyai akses untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka. Permasalahan yang sering muncul kepermukaan adalah masyarakat miskin sulit untuk mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin usaha, kurangnya perlindungan terhadap kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan terbatasnya informasi pasar, bahan baku serta sulitnya memanfaatkan bantuan teknis dan teknologi. (Renstra Depnakertrans 2005-2009).
Secara umum permsalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal. Masalah internal meliputi; Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); Manajemen Produksi; Menejeman Pemasaran; Keuangan dan Permdodalan. Sedangkan masalah eksternal adalah meliputi; Tingkat persaingan yang tinggi; Sarana dan Prasarana terbatas; Iklim usaha belum kondusif.

Daftar Pustaka
Antonia R. Gurrieri and Luca Petruzzellis 2007. Local Networks to Compete in the Global Era. The Italian SMEs Experience. Fondazione Eni Enrico Mattei Working Papers Fondazione Eni Enrico Mattei. University of Bari 2007
Dinas Perindustrian DKI Jakarta,1997,  Kajian Perangsang Kerjasama Kemitraan Industri Di DKI,  hal. 25
Abidin Djainal S, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Sosial Dan Dinamika Usaha Mikro Kecil (UMK). Suatu Studi Sosiologi Ekonomi Di Perkampungan Industri Kecil Jakarta. Desertasi Doktor, Program Pascasarjana Sosiologi FISIP Universitas Indonesia. Depok 2008.

No comments:

Post a Comment