Wednesday 1 January 2014

USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL MENINGKATKAN KEMAMPUAN DI BIDANG EKONOMI




Abstrak
 
Penelitian yang dilakukan berdasarkan penelitian survey. Untuk mendapatkan kesimpulan dilakukan analisis data dari data primer yang diproses melalui wawancara langsung pada responden Usaha Mikro dan Usaha Kecil

Bab 1. Latar Belakang 
Satu hal yang harus diakui bersama bahwa usaha mikro dan kecil mempunyai peran yang sangat strategis. Studi-studi yang dilakukan dibeberapa Negara menunjukan bahwa usaha mikro dan usaha kecil  mempunyai peranan yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja melalui penciptaan lapangan pekerjaan, menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, mengatasi masalah kemiskinan, merupakan salah satu komponen utama dalam pengembangan ekonomi lokal dan yang tidak kalah penting telah memberdayakan kaum perempuan dalam meningkatkan bargaining position perempuan dan keluarga.
Namun yang perlu menjadi perhatian utama, usaha mikro dan usaha kecil sangat diminati oleh kaum perempuan karena dapat mendukung ekonomi keluarga, meningkatkan aktualitas diri dan membuka peluang peningkatan kualitas kesejahteraan keluarga.

Permasalahan Penelitian
Usaha kecil memegang peranan penting bagi perekonomian , terlihat dari persentase kontribusi sektor usaha ini terhadap pendapatan nasional dan daya serap tenaga kerja yang cukup tinggi. Pengembangan usaha kecil sangat diperlukan agar tercipta lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan perekonomian pada sektor formal. Tetapi umumnya masalah permodalan menjadi penghambat kemajuan usaha ini. Adanya kesepakatan bersama antara pihak pemerintah, Bank Indonesia, dengan organisasi perempuan dan koperasi menjadi altenatif sumber permodalan usaha kecil. Agar fasilitas kredit dapat disalurkan tepat kepada pengasuh usaha kecil yang mempunyai masalah permodalan, diperlukan informasi tentang usaha kecil itu sendiri, seberapa jauh peran serta perempuan  dalam usaha kecil.

Batasan Masalah
Menggali informasi dan mencatat usaha mikro dan usaha kecil di tingkat kabupaten /kota atas dasar peta kemiskinan nasional dan daerah. Informasi yang akan menjadi acuan utama ini akan digali lebih lanjut ditingkat individu pada daerah potensi berkumpulnya usaha mirko dan usaha kecil.


Manfaat Penelitian
Memperoleh informasi lapangan tentang  perempuan yang melakukan usaha mikro dan usaha kecil yang menerima atau tidak menerima bantuan/permodalan beserta permasalahannya
Memperoleh informasi secara umum tentang keterlibatan perempuan dalam usaha mikro dan usaha kecil dalam rangka meningkatkan ekonomi  keluarga.
Memperoleh alternative peningktan kemampuan dan peran perempuan dalam pengembangan usaha kecil menengah.

Landasan Terori
Berdasarkan undang-undang no 20 tahun 2008 tentang usaha mikro,kecil dan menengah.

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Hipotesa

Usaha Mikro dan Usaha Kecil dapat  meningkatkan pendapatan tenaga kerja perempuan dan keluarga

Produktivitas, tenaga kerja, modal dan jumlah usaha mikro dan kecil berpengaruh positif terhadap nilai output dari usaha mikro dan usaha kecil

Analisis Data

Analisis yang gunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif.


Daftar Pustaka
Teknologi Informasi dan pelatihan, DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 1, Maret 2009
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol I No 1, Maret 2009 ISSN : 2085-3343
Studi Peran Perempuan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah Melalui Teknologi Informasi
di Kota Pekalongan

www.menegpp.go.id/.../produk-bidang-ekonomi?...pe...
www.depkop.go.id/index.php?option=com...id...
www.danabergulir.com/...perundangan/undang-undang...

PELUANG KARIR DALAM MANAJEMEN




Setiap Karyawan dalam mengabdi pada suatu perusahaan hampir dipastikan menginginkan jenjang karir yang meningkat karena dengan karir yang lebih tinggi maka :
 
1.      Karyawan akan mendapatkan gaji yang lebih baik
2.      Fasilitas dan tunjangan yang lebih besar
3.      Kesempatan untuk menjadi bagian dari pengambil kebijakan Perusahaan.

Keuntungan karir tersebut akan didapat jika Perusahaan memberikan kesempatan kepada semua karyawan untuk meniti jenjang karir yang lebih tinggi dalam perusahaan tersebut dimana perusahaan tentunya akan menetapkan persyaratan-persyaratan tertentu misalnya:
a)      Masa kerja Karyawan
b)      Kinerja karyawan
c)      Standart akedemik Karyawan
d)     Pelatihan

Kriteria diatas umumnya diterapkan dalam mengisi kekosongan posisi pada perusahaan pada saat terjadi proses rotasi karyawan karena pejabat lama sudah mencapai usia pensiun atau karena hal lain yang dianggap perlunya rotasi jabatan dalam perusahaan tersebut.
Untuk memenuhi kriteria perusahaan tersebut maka karyawan harus mau dan mampu mengaktualkan dirinya menjadi lebih baik dengan cara:
1.      Meningkatkan jenjang akademiknya
2.      Mengikuti pelatihan di dalam dan luar perusahaan
3.      Mampu dan mau mempelajari hal-hal baru yang terjadi di luar perusahaan dimana hal-hal baru tersebut berhubungan dengan kinerja perusahaan misalnya persoalan tehnologi, perburuhan dan lain lain.
Dengan demikian maka perusahaan yang mempunyai system kepegawaian yang baik akan mempertimbangkan  perubahan yang terjadi dalam setiap karyawannya, sehingga peluang  karir bagi karyawan dalam perusahaan tersebut  akan meningkat dan kinerja perusahaan akan meningkat karena karyawan yang menjabat pada posisi sekarang lebih baik daripada karyawan sebelumnya.
Sedangkan peluang karir dalam manajemen umumnya dalam perusahaan tingkat kecil atau menengah agak kecil karena perusahaan tersebut mempunyai system efisiensi sehingga terkadang dalam bidang manajemen seorang manager mempunyai tugas rangkap yang tercantum dalam scope of work yang bersangkutan, sehingga dalam bidang manajemen perlu orang yang mempunyai nilai lebih dari yang lain.
Sedangkan dalam perusahaan skala besar misalnya pabrik maka biasaya sifat manajemennya berjenjang sesuai dengan system kerja dari perusahaan tersebut.
 Pengembangan Karir
Menurut Siagian (2003) usaha-usaha yang dilakukan bagian sumber daya manusia untuk melaksanakan pengembangan karir diantaranya adalah
1.      Menyusun perencanaan karir dengan melihat perusahaan secara keseluruhan
2.      Menyebarluaskan informasi tentang pola karir yang dipakai dalam perusahaan
3.      Menghimpun data dari berbagai sumber tentang ikhwal karyawan untuk pengembangan karir
4.      Melakukan pelatihan khusus pada karyawan yang disiapkan untuk kepentingan pengembangan karir
5.      Melakukan telaah cara-cara yang tepat untuk digunakan dalam pengembangan karir

Menurut Siagian ada lima hal yang diharapkan karyawan terhadap penerapan pengembangan karir yaitu

1.      Adanya pelaksanaan yang adil dan dan benar
Adanya pola yang jelas yang dapat dijadikan pengangan dalam memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk berkarir tanpa membedakan satu sama lain

2.      Adanya kepedulian para atasan langsung
Atasan langsung mengetahui kelemahan dan kelebihan seorang karyawan sebab atas tersebut selalu membimbing dan mengarahkan yang bersangkutan dalam tugas sehari hari

3.      Disebarluaskan informasi tentang kesempatan promosi
Informasi tentang perkemba
ngan perusahaan dapat mendorong karyawan untuk menentukan langkah-langkah pengembangan tersebut, meningkatnya prestasi kerja dan berusahan memenuhi kriteria yang ditentukan untuk dapat lolos dalam kesempatan pengembangan karir. Sebaliknya informasi tersebut tidak sampai pada karyawan, maka mereka akan menjadi buta tentang perkembangan perusahaan dan tidak dapat menentukan sebenarnya yang dituntut perusahaan dan peluang pengembangan karir tersebut

4.      Dilakukannya pengembangan minat untuk dipromosikan
Merupakan tugas kewajiban atasan karyawan yang bersangkutan, baik minat dan semangat kerja maupun minat yang menimbulkan gairah kerja sehingga mereka turut berlomba dalam kesempatan pengembangan karir yang akan datang


5.      Adanya perasaan  puas dalam pengembangan karir
Rasa puas yang dirasakan setiap orang berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan yang bersangkutan. Setiap karyawan harus dapat mengukur tingkat kepuasanya dalam bekerja, sebab tingkat kepuasan yang tinggi harus pula diikuti oleh kemampuan dan keterampilan kerja yang lebih tinggi.

Perekrutan adalah proses yang cukup mahal untuk sebuah perusahaan, sehingga sangat penting untuk menempatkan individu dalam posisi dimana keahliannya dapat digunakan secara optimal. Sebaliknya, membuat daftar periksa yang berisi prinsip calon yang terbaik gunakan kriteria yang penting dan diperlukan dan hal-hal yang dibutuhkan saat perekrutan tenaga kerja baru akan lebih membantu dalam proses rekrutmen yang lebih baik. Oleh karena itu standar baku dalam proses rekrutmen diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan pegawai sehingga dapat mengurangi biaya akibat kesalahan rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia yang tidak sesuai.
Sumber daya manusia merupakan aset strategis dalam organisasi untuk mencapai tujuannya. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang tepat akan mendukung efektivitas organisasi itu sendiri, karena kekuatan setiap organisasi ada pada prestasi para pegawai. Sehingga para pegawai perlu di perhatikan secara tepat dengan menghargai bakat-bakat mereka, mengembangkan kemampuannya secara maksimal, maka organisasi akan menjadi dinamis dan berkembang pesat.

Sumber :
 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52041/H11dma1.pdf?sequence=1
Nugroho J. Setiadi (2003) Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Edisi Pertama, Setakan ke 3, penerbit Prenada Media Group