Monday 21 July 2014

Tugas Bahasa Indonesia ke-3





Tugas Bahasa Indonesia ke 3

Laporan Penelitian

“PENGARUH MODAL
DAN LAMANYA USAHA TERHADAP OMZET
USAHA MIKRO DAN KECIL “. STUDI KASUS DI JAKARTA,
 TASIKMALAYA & TEGAL”







di susun oleh
Nama :  IDA HERLINA
NPM  :  13211457
Kelas  :  3EA16

      FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA


Abstrak

Program pengembangan usaha mikro dan kecil merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Dengan adanya usaha mikro dan kecil diharapkan masyarakat miskin mempunyai akses untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka.
Permasalah Pengusaha Mikro dan Kecil yang di hadapi adalah permodalan. Lebih dari 75 persen masalah permodalan paling menonjol. Jumlah modal masih terbatas. Sehingga sulit untuk berkembang. Permasalah lain akses ke bank karena tidak ada barang jaminan. Untuk mengatasi masalah permodalan pengusaha mikro melakukan dengan cara meminjam dari keluarga atau kerabat dekat (53%).
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang di produksi, walaupun permintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit di penuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan.
Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui analisa kuesioner yang di dapat dari responden.

1.  Latar Belakang
UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.

Usaha Kecil dan Mikro disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor: 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha, hubungan penjualan omzet lama usaha penjualan dan karakterisitik pelaku usaha sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus di DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

2.    METHODOLOGI PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Wilayah  DKI Jakarta, Tasikmalaya, dan Tegal.




2.2.  Methodologi Penelitian
Studi Literatur
Bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan teori pendukung analisi data. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan dari buku, jurnal, internet dan sumber lain terkait dengan kajian UKM.
Sumber data
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Propinsi DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.
Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan menggunakan piranti lunak STATA, Analisis data akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu mengunakan analisis deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Deskripsi UMK akan memberikan gambaran, uraian serta menemukan fakta mengenai variable-variabel penelitian dan hubungannya dengan daerah penelitian.
2.3.  Tehnik Analisis Data
Pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil sangat penting dilakukan oleh pemerintah (daerah) atau instansi terkait, hal ini dilakukan karena usaha mikro dan kecil merupakan dunia usaha yang tangguh dan cukup strategis dalam memproduksi barang dan juga sekaligus menjual barang serta jasa, dan juga mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, tidak saja dalam dunia usaha tapi juga dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma dalam dunia usaha yaitu dari ekonomi konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan. Terbukti bahwa ekonomi kerakyatan sangat partisipatif yang mampu memberikan akses yang fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh peluang melakukan proses produksi, distribusi dan memanfaatkan konsumsi nasional, serta tanpa ada hambatan untuk masuk ke pasar.
Secara umum permasalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal.

3. Pembahasan
Bagi pemerintah program pengembangan usaha mikro kecil sekaligus merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Masyarakat miskin mempunyai akses yang terbatas untuk memulai dan mengembangkan usaha.  Usaha mikro kecil (UMK) adalah usaha yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi rakyat yang umumnya dikelola dengan manajemen sederhana, memiliki modal relatif  rendah serta mempekerjakan hanya beberapa orang tenaga kerja yang umumnya anggota rumah tangga.
Permasalahan yang sering muncul kepermukaan adalah masyarakat miskin sulit untuk mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin usaha, kurangnya perlindungan terhadap kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan terbatasnya informasi pasar, bahan baku serta sulitnya memanfaatkan bantuan teknis dan teknologi. (Renstra Depnakertrans 2005-2009).
Secara umum permasalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal. Masalah internal meliputi; Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); Manajemen Produksi; Manajemen Pemasaran; Keuangan dan Permdolan. Sedangkan masalah eksternal adalah meliputi; Tingkat persaingan yang tinggi; Sarana dan Prasarana terbatas; Iklim usaha belum kondusif. 
Permodalan. Berkaitan dengan permodalan, sebagian besar pengusaha mikro dan kecil menyatakan permasalahan yang mereka hadapi adalah permodalan. Lebih dari 75 persen manyatakan masalah permodalan yang paling menonjol adalah ”jumlah modal yang ada yang saat ini masih terbatas” sehingga sulit untuk berkembang.   Permasalahan lain yang dihadapi usaha mikro dan usaha kecil adalah ”tidak ada barang jaminan” (usaha mikro) dan ”kesulitan akses ke bank” (usaha kecil). Sementara itu, upaya untuk mengatasi masalah permodalan tersebut, pengusaha mikro melakukan cara dengan ”meminjam dari keluarga atau kerabat dekat” (53%). Berbeda dengan pengusaha kecil langkah yang diambil adalah ”pinjam dari bank”. Perbedaan ini tentunya sangat terkait dengan kemampuan manajerial, skala usaha, dan jaminan yang tersedia. Untuk mendapatkan modal usaha menurut pengusaha mikro dan kecil ”relatif masih sulit”.
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang di produksi, walupupn pertmintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit di penuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan.

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil studi ini adalah dari
Pada aspek permodalan,  perlu diberikan fasilitas permodalan bagi UMK dengan cara memberikan akses ke tempat sumber sumber penyedia modal seperti perbankan, BUMN, atau melalui program pemerintah yang ada (seperti PNPM, KUR). Bantuan modal untuk UMK tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat diberikan dalam bentuk alat-alat produksi atau bahan baku. Lama usaha. Jangka waktu usaha pengusaha UMK menurut pengalaman usaha menunjukkan bahwa rata-rata berusaha masih tergolong pendek jangka waktunya.
Dalam memasarkan produk bagi pengusaha mikro dan kecil relatif tidak banyak menghadapi permasalahan. Pemasaran produk usaha mikro dan kecil tidak begitu masalah karena berbagai faktor antara lain, produk yang dijual umumnya menyangkut kebutuhan pokok masyarakat sehingga produknya banyak yang membelinya. Disamping itu, pengusaha mikro dan kecil umumnya mempunyai pelanggan tetap sehingga barang yang dipasarkan mudah laku atau habis terjual.

UKM tentunya memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan perusahaan besar. UKM biasanya memiliki budget pemasaran yang terbatas, sehingga diperlukan kreatifitas untuk menemukan cara yang efektif dalam memasarkan produk atau jasa dengan biaya pemasaran yang rendah atau bahkan tidak memerlukan biaya.

Daftar Pustaka
Antonia R. Gurrieri and Luca Petruzzellis 2007. Local Networks to Compete in the Global Era. The Italian SMEs Experience. Fondazione Eni Enrico Mattei Working Papers Fondazione Eni Enrico Mattei. University of Bari 2007
Dinas Perindustrian DKI Jakarta,1997,  Kajian Perangsang Kerjasama Kemitraan Industri Di DKI,  hal. 25
Abidin Djainal S, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Sosial Dan Dinamika Usaha Mikro Kecil (UMK). Suatu Studi Sosiologi Ekonomi Di Perkampungan Industri Kecil Jakarta. Desertasi Doktor, Program Pascasarjana Sosiologi FISIP Universitas Indonesia. Depok 2008.
Lembaga Demografi FEUI 2005, Laporan Akhir Pemetaan Permasalahan Usaha Mikro dan
Usaha Kecil Dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Perempuan di Bidang
Ekonomi. Jakarta 2005.
asaro9.wordpress.com/.../strategi-pemasaran-yang-efektif-untuk-ukm-us...
Mendefinisi Ulang UMKM http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=5089 di akses tanggal 8 Oktober 2008



No comments:

Post a Comment