
Penulis :
Purwati Sugito
Tebal : 254 halaman
Harga : Rp. 39.800,-
Ketika Cinta Selalu Bermuara Kepada ALLAH
Sebuah Novel yang berjudul “Bila Musim Telah Berganti” adalah novel yang di buat oleh Purwati Sugito. Ia membuat novel ini dengan mengangkat tema keteguhan seorang muslimah yang easy reading memotivasi untuk para pembacanya. Novel ini di kemas dengan sangat mudah dimengerti, serta penggambaran keadaan yang juga begitu mudah dimengerti, tetapi mengandung banyak motivasi untuk kehidupan kita sehari – hari. Novel ini tidak hanya menceritakan keseharian seorang muslimah tersebut. Melainkan tentang perjalan kehidupan bagaimana seorang muslimah bersikap sabar dan teguh dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan yang ditimpanya. Sikap-sikap dan perilaku Allana yang luar biasa di dalam novel ini sangat menarik minat para pembaca untuk membacanya dan menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya kepada Alanna.
Novel ini dimulai dengan mengisahkan seorang
muslimah bernama Alanna. Seorang designer
sepatu di salah satu perusahaan di Jakarta. Ia merancang aneka jenis sepatu
wanita dengan harga ratusan juta rupiah. Bisa dibilang ia sudah menjadi seorang
designer sukses, karena yang memakai
“sepatu”nya adalah orang-orang berkelas. Walaupun cita-cita sebenarnya yang
ingin ia capai adalah menjadi seorang Web-Designer,
tetapi terlepas dari itu ia sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang.
Kesuksesannya tidak terlepas dari seorang sahabatnya
yang selalu menemaninya saat senang ataupun susah. Kanya seorang permaisuri
dari raja yang bernama Radit, tinggal serumah dengan Alanna. Jari manis Kanya
kini sudah dihiasi benda berbentuk lingkaran yang sangat cantik. Ia akan segera
menyelesaikan masa pacarannya dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih
serius. Kanya dan Radit sedang berusaha menjodohkan Alanna pada Arya, sahabat
Radit. Walaupun Allana tampak menghiraukan pria itu.
Semuanya berjalan lancar, kehidupan Alanna, pekerjaannya,
hanya satu yang mengganggunya, apalagi kalau bukan deadline desain sepatu
yang setumpuk. Semuanya ia kerjakan dengan sempurna. Sampai pada suatu saat, e-mail itu datang, e-mail dari orang yang tak ia kenal sebelumnya. Siapa sangka jika e-mail itulah yang membuat hidup Alanna
menjadi berubah 180 derajat.
Saya
Syarifah, berasal dari Irak. Karena Bom Amerika dan sekutunta, saya kehilangan
dua kaki, suami, dan kedua putri saya. Sebagai sesama muslim saya mohon
pertolongan anda. Saya ingin menyelamatkan harta yang selama ini saya
sembunyikan ditempat yang tidak diketahui oleh siapapun.
Please, I really
need your help.
E-mail itu
selalu mengusik pikiran Alanna, ia membayangkan betapa sengsaranya Syarifah di
negara itu. Sebenarnya ia sudah khawatir dengan sesuatu yang akan terjadi bila
ia menolong muslimah dari Irak tersebut. Tetapi karna niatnya untuk menolong
sesama muslim dan mendapat ridha-Nya, ia pun memenuhi keinginan wanita itu
untuk menolongnya.
Dalam surat perjanjiannya, ia akan mengirim barang
dalam kotak besi yang dilapisi bahan anti deteksi. Dan dia menjamin itu bukan
senjata ataupun obat-obatan terlarang. Isinya adalah sejumlah uang sebesar 60
juta US$. Sejumlah uang yang totalnya tidak main-main. Bahkan wanita itu berjanji
akan memberi empat puluh persen dari harta tersebut jika Allana menolongnya.
Walaupun seperti itu, seandainya uang itu benar-benar ada ia tidak akan
mengambilnya sepeserpun. Ia akan membiarkan Syarifah membukanya sendiri. Ia
ingin memegang amanah itu.
Pada akhirnya Alanna bersedia menampung “benda”
tersebut dirumahnya, namun sejak saat itu ia tidak pernah menyangka bahwa
keputusannya itu menjerumuskannya ke dalam berbagai masalah. Mulai dari
membayar biaya administrasi pengiriman barang, berurusan dengan pihak PBB,
harus membeli cairan kimia yang hanya dimiliki PBB seharga ribuan dollar,
sampai-sampai ia harus menemui pihak PBB ke London untuk menyerahkan uang
sebesar 10.000 US$ untuk biaya terakhir yang harus dibayarkannya jika ia mau
mengambil barang tersebut. Tentu saja bukan jumlah uang yang kecil untuk
Alanna. Sampai-sampai ia harus memutar otak untuk mendapat sejumlah uang
tersebut hanya untuk membantu sesama muslim yang sedang tertimpa musibah.
London menjadi kota yang penuh cerita bagi Alanna.
Ternyata utusan PBB yang diminta bertemu dengan Alanna ingin mengambil uang nya
dan membunuh Alanna. Untung saja ia tidak jadi bertemu dengan mereka, bahkan
hampir. Sampai pada suatu saat ia bertemu dengan Daniel di sebuah kantor
tempatnya bersembunyi dari kejaran utusan PBB itu. Daniel, seorang pria
berambut cokelat bermata biru yang tentu saja berbeda keyakinan dengan Alanna,
kini menjadi seseorang yang mengusik pikiran Alanna. Banyak kejadian-kejadian
yang menuntutnya untuk tidak bisa melupakan seorang Daniel. Perasaan itu tidak
bisa terhindar oleh Alanna. Tetapi terdapat dinding tebal yang membatasi Daniel
dan Alanna. Semua itu sudah menjadi aturan Allah. Ia pun berusaha untuk
melupakan Daniel karena Allah.
Siapa sangka pada akhirnya Daniel menjadi sorang pria
yang menjadi imam bagi Alanna. Padahal Daniel sebelumnya tidak bertuhankan
Allah. Berkat keteguhan dan kesabaran Alanna yang luar biasa dalam menghadapi
cobaan hidup dan berkat keteguhannya dalam meyakini bahwa imamnya harus seorang
muslim, ia kini menuai kebahagiaan yang sesungguhnya.
Biografi
Pengarang
Purwati Sugito, lahir di Palembang dari ibu dan ayah
berdarah Jawa, pada tanggal 1 Mei. Wanita lulusan Sastra Inggris ini mulai
menyukai tulis menulis sejak kelas 5 SD. Dan sejak SMP mulai aktif menulis
cerpen. Saat ini aktif menulis artikel, novel, dan buku nonfiksi.
Setelah menyelesaikan novel pertamanya, “Merah
Jingga Langit Amsterdam”, Novel “Bila Musim Telah Berganti” adalah karya
keduanya. Lalu sebuah karya nonfiksi berjudul, “Perjalanan Menuju Allah”.
Obsesi terbesarnya adalah menjadikan karya-karyanya
sebagai pembuka hati dan ladang ilmu bagi siapapun yang membacanya. Insya
Allah. Amin.
Kekurangan
·
Dalam alur ceritanya terkadang terlalu
di buat-buat. Contohnya seperti pertemuan Kelly dengan Alanna di toko roti yang
sangat kebetulan. Jadi seolah-olah terkesan direncanakan.
·
Judul buku tidak terlalu sesuai dengan
alur dan inti cerita.
·
Cover kurang menarik para pembaca yang
melihatnya padahalcerita di dalamnya sangat inspiratif.
Kelebihan
·
Pengarang menuliskan ceritanya dengan
sangat baik dan terkesan penuh kejutan sehingga pembaca tidak ingin
menghentikan bacaannya walaupun sebentar.
·
Tokoh utama yang sangat inspiratif bagi
kaum muslimah sehingga pembaca mendapat pelajaran – pelajaran baru dari seorang
Alanna.
·
Pembawaan alur yang cukup baik sehingga
pembaca seperti memerankan tokoh utamanya sendiri.
Tokoh
dan Penokohan
- Alanna (tokoh utama) yaitu seorang wanita yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan yang bertubi-tubi dan selalu ingat kepada Tuhannya dimanapun ia berada.
- Kanya yaitu sahabat Alanna tinggal serumah dengannya, tempat Alanna curhat dan bertukar pikiran.
- Radit yaitu pacar dari Kanya yang juga membantu Alanna menyelesaikan persoalannya.
- Arya yaitu sahabat Radit yang mengantar Alanna pada guru spiritualnya untuk menyelesaikan persoalannya tetapi yang terjadi malah membawa Alanna pada ibadah yang sia-sia.
- Daniel yaitu seorang pria yang Alanna temui di London sekaligus seorang yang menyelamatkannya dari kejaran penjahat yang ingin membunuhnya. Pada akhirnya Daniel dan Alanna menjadi sepasang suami istri.
- Kelly yaitu seorang anak kecil yang tinggal dan di urus oleh Daniel.
- Lubna yaitu seorang wanita muslim berkebangsaan Timur Tengah yang menjadi sahabat pertama Alanna di London sekaligus memberinya pekerjaan di toko bakery miliknya.
- Syekh Amar yaitu seorang kakek dari Lubna yang berusia sekitar tujuh puluh lima tahun. Nasihat – nasihatnya membuat hati Alanna bersinar dan menyingkirkan perasaan yang buruk.
Penutup