Monday 21 July 2014

Tugas ke-4 Resensi Novel Bila Musim Telah Berganti

Judul               :    Bila Musim Telah Berganti
Penulis             :    Purwati Sugito

Penerbit          :    Elex Media Komputindo

Cetakan 1       :    26 Maret 2014
Tebal               :    254 halaman
Harga             :    Rp. 39.800,-





Ketika Cinta Selalu Bermuara Kepada ALLAH

Sebuah Novel yang berjudul “Bila Musim Telah Berganti” adalah novel yang di buat oleh Purwati Sugito. Ia membuat novel ini dengan mengangkat tema keteguhan seorang muslimah yang easy reading memotivasi untuk para pembacanya. Novel ini di kemas dengan sangat mudah dimengerti, serta penggambaran keadaan yang juga begitu mudah dimengerti, tetapi mengandung banyak motivasi untuk kehidupan kita sehari – hari. Novel ini tidak hanya menceritakan keseharian seorang muslimah tersebut. Melainkan tentang perjalan kehidupan bagaimana seorang muslimah bersikap sabar dan teguh dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan yang ditimpanya. Sikap-sikap dan perilaku Allana yang luar biasa di dalam novel ini sangat menarik minat para pembaca untuk membacanya dan menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya kepada Alanna.
Novel ini dimulai dengan mengisahkan seorang muslimah bernama Alanna. Seorang designer sepatu di salah satu perusahaan di Jakarta. Ia merancang aneka jenis sepatu wanita dengan harga ratusan juta rupiah. Bisa dibilang ia sudah menjadi seorang designer sukses, karena yang memakai “sepatu”nya adalah orang-orang berkelas. Walaupun cita-cita sebenarnya yang ingin ia capai adalah menjadi seorang Web-Designer, tetapi terlepas dari itu ia sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang.
Kesuksesannya tidak terlepas dari seorang sahabatnya yang selalu menemaninya saat senang ataupun susah. Kanya seorang permaisuri dari raja yang bernama Radit, tinggal serumah dengan Alanna. Jari manis Kanya kini sudah dihiasi benda berbentuk lingkaran yang sangat cantik. Ia akan segera menyelesaikan masa pacarannya dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Kanya dan Radit sedang berusaha menjodohkan Alanna pada Arya, sahabat Radit. Walaupun Allana tampak menghiraukan pria itu.
Semuanya berjalan lancar, kehidupan Alanna, pekerjaannya, hanya satu yang mengganggunya, apalagi kalau bukan deadline desain sepatu yang setumpuk. Semuanya ia kerjakan dengan sempurna. Sampai pada suatu saat, e-mail itu datang, e-mail dari orang yang tak ia kenal sebelumnya. Siapa sangka jika e-mail itulah yang membuat hidup Alanna menjadi berubah 180 derajat.
Saya Syarifah, berasal dari Irak. Karena Bom Amerika dan sekutunta, saya kehilangan dua kaki, suami, dan kedua putri saya. Sebagai sesama muslim saya mohon pertolongan anda. Saya ingin menyelamatkan harta yang selama ini saya sembunyikan ditempat yang tidak diketahui oleh siapapun.
Please, I really need your help.
E-mail itu selalu mengusik pikiran Alanna, ia membayangkan betapa sengsaranya Syarifah di negara itu. Sebenarnya ia sudah khawatir dengan sesuatu yang akan terjadi bila ia menolong muslimah dari Irak tersebut. Tetapi karna niatnya untuk menolong sesama muslim dan mendapat ridha-Nya, ia pun memenuhi keinginan wanita itu untuk menolongnya.
Dalam surat perjanjiannya, ia akan mengirim barang dalam kotak besi yang dilapisi bahan anti deteksi. Dan dia menjamin itu bukan senjata ataupun obat-obatan terlarang. Isinya adalah sejumlah uang sebesar 60 juta US$. Sejumlah uang yang totalnya tidak main-main. Bahkan wanita itu berjanji akan memberi empat puluh persen dari harta tersebut jika Allana menolongnya. Walaupun seperti itu, seandainya uang itu benar-benar ada ia tidak akan mengambilnya sepeserpun. Ia akan membiarkan Syarifah membukanya sendiri. Ia ingin memegang amanah itu.
Pada akhirnya Alanna bersedia menampung “benda” tersebut dirumahnya, namun sejak saat itu ia tidak pernah menyangka bahwa keputusannya itu menjerumuskannya ke dalam berbagai masalah. Mulai dari membayar biaya administrasi pengiriman barang, berurusan dengan pihak PBB, harus membeli cairan kimia yang hanya dimiliki PBB seharga ribuan dollar, sampai-sampai ia harus menemui pihak PBB ke London untuk menyerahkan uang sebesar 10.000 US$ untuk biaya terakhir yang harus dibayarkannya jika ia mau mengambil barang tersebut. Tentu saja bukan jumlah uang yang kecil untuk Alanna. Sampai-sampai ia harus memutar otak untuk mendapat sejumlah uang tersebut hanya untuk membantu sesama muslim yang sedang tertimpa musibah.
London menjadi kota yang penuh cerita bagi Alanna. Ternyata utusan PBB yang diminta bertemu dengan Alanna ingin mengambil uang nya dan membunuh Alanna. Untung saja ia tidak jadi bertemu dengan mereka, bahkan hampir. Sampai pada suatu saat ia bertemu dengan Daniel di sebuah kantor tempatnya bersembunyi dari kejaran utusan PBB itu. Daniel, seorang pria berambut cokelat bermata biru yang tentu saja berbeda keyakinan dengan Alanna, kini menjadi seseorang yang mengusik pikiran Alanna. Banyak kejadian-kejadian yang menuntutnya untuk tidak bisa melupakan seorang Daniel. Perasaan itu tidak bisa terhindar oleh Alanna. Tetapi terdapat dinding tebal yang membatasi Daniel dan Alanna. Semua itu sudah menjadi aturan Allah. Ia pun berusaha untuk melupakan Daniel karena Allah.
Siapa sangka pada akhirnya Daniel menjadi sorang pria yang menjadi imam bagi Alanna. Padahal Daniel sebelumnya tidak bertuhankan Allah. Berkat keteguhan dan kesabaran Alanna yang luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup dan berkat keteguhannya dalam meyakini bahwa imamnya harus seorang muslim, ia kini menuai kebahagiaan yang sesungguhnya.

Biografi Pengarang
Purwati Sugito, lahir di Palembang dari ibu dan ayah berdarah Jawa, pada tanggal 1 Mei. Wanita lulusan Sastra Inggris ini mulai menyukai tulis menulis sejak kelas 5 SD. Dan sejak SMP mulai aktif menulis cerpen. Saat ini aktif menulis artikel, novel, dan buku nonfiksi.
Setelah menyelesaikan novel pertamanya, “Merah Jingga Langit Amsterdam”, Novel “Bila Musim Telah Berganti” adalah karya keduanya. Lalu sebuah karya nonfiksi berjudul, “Perjalanan Menuju Allah”.
Obsesi terbesarnya adalah menjadikan karya-karyanya sebagai pembuka hati dan ladang ilmu bagi siapapun yang membacanya. Insya Allah. Amin.
           
Kekurangan
·         Dalam alur ceritanya terkadang terlalu di buat-buat. Contohnya seperti pertemuan Kelly dengan Alanna di toko roti yang sangat kebetulan. Jadi seolah-olah terkesan direncanakan.
·         Judul buku tidak terlalu sesuai dengan alur dan inti cerita.
·         Cover kurang menarik para pembaca yang melihatnya padahalcerita di dalamnya sangat inspiratif.
Kelebihan
·         Pengarang menuliskan ceritanya dengan sangat baik dan terkesan penuh kejutan sehingga pembaca tidak ingin menghentikan bacaannya walaupun sebentar.
·         Tokoh utama yang sangat inspiratif bagi kaum muslimah sehingga pembaca mendapat pelajaran – pelajaran baru dari seorang Alanna.
·         Pembawaan alur yang cukup baik sehingga pembaca seperti memerankan tokoh utamanya sendiri.
            Tokoh dan Penokohan

  • Alanna (tokoh utama) yaitu seorang wanita yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan yang bertubi-tubi dan selalu ingat kepada Tuhannya dimanapun ia berada.
  • Kanya yaitu sahabat Alanna tinggal serumah dengannya, tempat Alanna curhat dan bertukar pikiran.
  • Radit yaitu pacar dari Kanya yang juga membantu Alanna menyelesaikan persoalannya.
  • Arya yaitu sahabat Radit yang mengantar Alanna pada guru spiritualnya untuk menyelesaikan persoalannya tetapi yang terjadi malah membawa Alanna pada ibadah yang sia-sia.
  • Daniel yaitu seorang pria yang Alanna temui di London sekaligus seorang yang menyelamatkannya dari kejaran penjahat yang ingin membunuhnya. Pada akhirnya Daniel dan Alanna menjadi sepasang suami istri.
  •  Kelly yaitu seorang anak kecil yang tinggal dan di urus oleh Daniel.
  • Lubna yaitu seorang wanita muslim berkebangsaan Timur Tengah yang menjadi sahabat pertama Alanna di London sekaligus memberinya pekerjaan di toko bakery miliknya.
  • Syekh Amar yaitu seorang kakek dari Lubna yang berusia sekitar tujuh puluh lima tahun. Nasihat – nasihatnya membuat hati Alanna bersinar dan menyingkirkan perasaan yang buruk.

Penutup

Dari keseluruhan cerita novel “Bila Musim Telah Berganti” menurut saya, sangat bagus karena tokoh utama dalam novel ini seperti wanita muslimah yang sebenarnya. Segala sesuatu yang ia kerjakan dan keputusan-keputusan yang ia ambil selalu memotivasi dan memberikan pembelajaran yang sangat berguna. Penokohan yang seperti ini membuat para pembaca selalu ingin membaca lagi dan penasaran akan kejadian yang selanjutnya terjadi oleh tokoh utama. Penulis juga sangat pintar dalam menyajikan alur cerita sehingga pembaca dapat memerankan langsung sosok tokoh utama dan membandingkan keputusan yang pembaca ambil dan yang tokoh utama yang sebenarnya. Sehingga didapatlah nilai-nilai moral dari kejadian tersebut.

Tugas Bahasa Indonesia ke-2

Tugas Bahasa Indonesia ke 2


Skripsi Proposal

“PENGARUH MODAL
DAN LAMANYA USAHA TERHADAP OMZET
USAHA MIKRO DAN KECIL “. STUDI KASUS DI JAKARTA, TASIKMALAYA & TEGAL”






di susun oleh
Nama :  IDA HERLINA
NPM  :  13211457
Kelas  :  3EA16

      FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus Di Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima arahan, bimbingan, petunjuk, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kepada semua pihak yang telah membantu, penulis mengucapkan banyak terimakasih dengan harapan semoga apa yang telah di berikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang melimpah dan lebih baik oleh Allah SWT.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sangsang Sangabakti selaku Dosen Mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan masukan dan  menerima proposal skripsi penulis.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

                                                                      Depok, 25 April 2014

                                                                          Ida Herlina





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2
C. Pembahasan Masalah…………………………………………………… 3
D. Perumusan Masalah ................................................................................  3
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………   3
BAB II : LANDASAN TEORI & HIPOTESA
A. Landasan Teori…………………………………………………………..4
B. Hipotesa………………………………………………………………… 6
BAB III : METHODOLIGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………..7
B. Metode Penelitian………………………………………………………..7
C. Teknik Analisis…………………………………………………………..8
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                            
A.  Latar Belakang
 
UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.
Kontribusi PDRB dari UMK tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% PDRB akan menyerap tenaga kerja jauh lebih besar dibandingkan penyerapan tenaga kerja dari kegiatan usaha menengah dan besar. Kebijakan atau intervensi pemerintah untuk meningkatkan usaha mikro kecil akan sangat strategis dalam perluasan kesempatan kerja di Indonesia.
Usaha Kecil dan Mikro disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor: 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Usaha mikro kecil (UMK) adalah usaha yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi rakyat yang umumnya dikelola dengan manajemen sederhana, memiliki modal relatif rendah serta mempekerjakan hanya beberapa orang tenaga kerja yang umumnya anggota rumah tangga. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan dengan hasil penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000. per tahun (Kepmen Keuangan 2003).
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha, hubungan penjualan omzet lama usaha penjualan dan karakterisitik pelaku usaha sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus Di Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

B. Identifikasi Masalah
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang diproduksi, walaupun permintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit dipenuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan
C. Pembatasan Masalah
Studi ini akan mengambarkan sejauh mana pengaruh permodalan terhadap omzet penjualan dan lamanya usaha terhadap omzet penjualan. Disamping itu studi ini akan melihat sejauhmana karakteristik pelaku UKM terhadap omzet penjualan dan lamanya usaha.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka permasalahan rumusan adalah :
1.   Apakah ada hubungan omzet penjualan dengan permodalan
2.   Apakah ada hubungan penjualan dengan omzet lamanya usaha
3.   Apakahan hubungannya karakteristik pelaku ukm terhadap omzet penjualan
E. Tujuan Penelitian
1.   untuk melihat hubungan omzet penjualan dengan permodalan.
2.   untuk melihat hubungan penjualan dengan omzet lamanya usaha.
3.   Menggambarkan karakteristik usaha mikro kecil yang dalam hal ini dilihat dari jumlah permodalan, tenaga kerja dan pendidikan dan jenis kelamin.
F.  Manfaat Penelitian
Manfaat akademis : Sumbangan pemikiran terhadap pengambil kebijakan dibidang UKM
Manfaat praktis : Dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan UKM dalam rangka menciptakan lapangan kerja.



Kriteria UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008
No
Uraian
Kriteria


Asset
Omzet
1
Usaha Mikro
Max 50 Juta
Max 300 Juta
2
Usaha Kecil
> 50 Jt – 500 Jt
> 300 Jt – 2,5 M
3
Usaha Menengah
> 500 Jt – 10 M
> 2,5 M – 50 M
Sumber : UU No. 20 Tahun 2008.
B.  Hipotesa
Masalah utama yang dihadapi dalam permasalahan modal ini adalah jumlah modal yang terbatas. Hal ini dihadapi baik oleh pengusaha mikro maupun pengusaha kecil. Masalah lain yang dihadapi dalam hal permasalahan modal adalah kesulitan akses ke bank.  Pola ini juga terlihat pada pengusaha kecil.  Sedangkan pada pengusaha mikro, selain masalah modal yang terbatas, masalah kedua adalah masalah tidak adanya barang jaminan dalam usaha memperoleh modal.
Permodalan memang menjadi permasalahan umum yang dihadapi oleh pengusaha mikro dan kecil, dan hal ini terjadi tidak saja di kota Jakarta, tapi juga di dua kota lainnya yaitu kota Tasikmalaya dan Tegal.
Secara total, karakteristik usaha mikro kecil menurut pengalaman usaha menunjukkan bahwa rata-rata usaha masih tergolong pendek jangka waktunya. Lebih setengah (63 persen) pengusaha mikro kecil telah berusaha  < 10 tahun. Selanjutnya, pengusaha mikro kecil yang telah berusaha selama   > = 20 tahun hanya sekitar 16 persen.




Karakteristik Usaha Mikro Kecil Menurut Lokasi Penelitian
Karakteristik Usaha

Lokasi Penelitian
Total


Jakarta
Tasikmalaya
Tegal

Lama usaha




·         < 10 tahun
64.55%
58.04%
65.77%
62.76%
·         10 - 19 tahun
23.64%
19.64%
19.82%
21.02%
·         > = 20 tahun
11.82%
22.32%
14.41%
16.22%
Total
100%
100%
100%
100%
Jumlah (n)
110
112
111
333

Karakteristik UMK dapat pula dilihat dari sebagai usaha informal yang menggunakan teknologi sederhana atau tradisional, dikelola oleh masyarakat yang berpendidikan rendah, akses terbatas hanya pada lokal dan lebih banyak sebagai usaha rumah tangga.


  


BAB III
METHODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Wilayah  DKI Jakarta, Tasikmalaya, dan Tegal.

B. Methodologi Penelitian
Studi Literatur
Bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan teori pendukung analisi data. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan dari buku, jurnal, internet dan sumber lain terkait dengan kajian UKM.

Sumber data
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Propinsi DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan menggunakan piranti lunak STATA, Analisis data akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu mengunakan analisis deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Deskripsi UMK akan memberikan gambaran, uraian serta menemukan fakta mengenai variable-variabel penelitian dan hubungannya dengan daerah penelitian.

C. Tehnik Analisis Data
Pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil sangat penting dilakukan oleh pemerintah (daerah) atau instansi terkait, hal ini dilakukan karena usaha mikro dan kecil merupakan dunia usaha yang tangguh dan cukup strategis dalam memproduksi barang dan juga sekaligus menjual barang serta jasa, dan juga mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, tidak saja dalam dunia usaha tapi juga dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma dalam dunia usaha yaitu dari ekonomi konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan. Terbukti bahwa ekonomi kerakyatan sangat partisipatif yang mampu memberikan akses yang fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh peluang melakukan proses produksi, distribusi dan memanfaatkan konsumsi nasional, serta tanpa ada hambatan untuk masuk ke pasar.
Selain itu, program pengembangan usaha mikro dan kecil juga sekaligus merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Dengan adanya usaha mikro dan kecil diharapkan masyarakat miskin mempunyai akses untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka. Permasalahan yang sering muncul kepermukaan adalah masyarakat miskin sulit untuk mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin usaha, kurangnya perlindungan terhadap kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan terbatasnya informasi pasar, bahan baku serta sulitnya memanfaatkan bantuan teknis dan teknologi. (Renstra Depnakertrans 2005-2009).
Secara umum permsalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal. Masalah internal meliputi; Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); Manajemen Produksi; Menejeman Pemasaran; Keuangan dan Permdodalan. Sedangkan masalah eksternal adalah meliputi; Tingkat persaingan yang tinggi; Sarana dan Prasarana terbatas; Iklim usaha belum kondusif.

Daftar Pustaka
Antonia R. Gurrieri and Luca Petruzzellis 2007. Local Networks to Compete in the Global Era. The Italian SMEs Experience. Fondazione Eni Enrico Mattei Working Papers Fondazione Eni Enrico Mattei. University of Bari 2007
Dinas Perindustrian DKI Jakarta,1997,  Kajian Perangsang Kerjasama Kemitraan Industri Di DKI,  hal. 25
Abidin Djainal S, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Sosial Dan Dinamika Usaha Mikro Kecil (UMK). Suatu Studi Sosiologi Ekonomi Di Perkampungan Industri Kecil Jakarta. Desertasi Doktor, Program Pascasarjana Sosiologi FISIP Universitas Indonesia. Depok 2008.

Tugas Bahasa Indonesia ke-3





Tugas Bahasa Indonesia ke 3

Laporan Penelitian

“PENGARUH MODAL
DAN LAMANYA USAHA TERHADAP OMZET
USAHA MIKRO DAN KECIL “. STUDI KASUS DI JAKARTA,
 TASIKMALAYA & TEGAL”







di susun oleh
Nama :  IDA HERLINA
NPM  :  13211457
Kelas  :  3EA16

      FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA


Abstrak

Program pengembangan usaha mikro dan kecil merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Dengan adanya usaha mikro dan kecil diharapkan masyarakat miskin mempunyai akses untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka.
Permasalah Pengusaha Mikro dan Kecil yang di hadapi adalah permodalan. Lebih dari 75 persen masalah permodalan paling menonjol. Jumlah modal masih terbatas. Sehingga sulit untuk berkembang. Permasalah lain akses ke bank karena tidak ada barang jaminan. Untuk mengatasi masalah permodalan pengusaha mikro melakukan dengan cara meminjam dari keluarga atau kerabat dekat (53%).
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang di produksi, walaupun permintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit di penuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan.
Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui analisa kuesioner yang di dapat dari responden.

1.  Latar Belakang
UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.

Usaha Kecil dan Mikro disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor: 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha, hubungan penjualan omzet lama usaha penjualan dan karakterisitik pelaku usaha sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal  dan Lamanya Usaha Terhadap Omzet Usaha Mikro dan Kecil”. Studi Kasus di DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.

2.    METHODOLOGI PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Wilayah  DKI Jakarta, Tasikmalaya, dan Tegal.




2.2.  Methodologi Penelitian
Studi Literatur
Bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan teori pendukung analisi data. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur bahan-bahan dari buku, jurnal, internet dan sumber lain terkait dengan kajian UKM.
Sumber data
Survey data Sekunder dari  Kajian Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Propinsi DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Tegal.
Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan menggunakan piranti lunak STATA, Analisis data akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif yaitu mengunakan analisis deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Deskripsi UMK akan memberikan gambaran, uraian serta menemukan fakta mengenai variable-variabel penelitian dan hubungannya dengan daerah penelitian.
2.3.  Tehnik Analisis Data
Pembinaan dan pengembangan usaha mikro dan kecil sangat penting dilakukan oleh pemerintah (daerah) atau instansi terkait, hal ini dilakukan karena usaha mikro dan kecil merupakan dunia usaha yang tangguh dan cukup strategis dalam memproduksi barang dan juga sekaligus menjual barang serta jasa, dan juga mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, tidak saja dalam dunia usaha tapi juga dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi pada saat sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma dalam dunia usaha yaitu dari ekonomi konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan. Terbukti bahwa ekonomi kerakyatan sangat partisipatif yang mampu memberikan akses yang fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh peluang melakukan proses produksi, distribusi dan memanfaatkan konsumsi nasional, serta tanpa ada hambatan untuk masuk ke pasar.
Secara umum permasalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal.

3. Pembahasan
Bagi pemerintah program pengembangan usaha mikro kecil sekaligus merupakan upaya untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Masyarakat miskin mempunyai akses yang terbatas untuk memulai dan mengembangkan usaha.  Usaha mikro kecil (UMK) adalah usaha yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi rakyat yang umumnya dikelola dengan manajemen sederhana, memiliki modal relatif  rendah serta mempekerjakan hanya beberapa orang tenaga kerja yang umumnya anggota rumah tangga.
Permasalahan yang sering muncul kepermukaan adalah masyarakat miskin sulit untuk mengakses modal dengan suku bunga rendah, hambatan untuk memperoleh ijin usaha, kurangnya perlindungan terhadap kegiatan usaha, rendahnya kapasitas kewirausahaan dan terbatasnya informasi pasar, bahan baku serta sulitnya memanfaatkan bantuan teknis dan teknologi. (Renstra Depnakertrans 2005-2009).
Secara umum permasalahan Usaha Mikro dan Kecil sebenarnya dapat dikategorikan menjadi dua masalah besar yaitu permasalahan yang terdapat di dalam Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri yang disebut masalah internal dan masalah yang terjadi di luar Usaha Mikro dan Kecil yaitu masalah eksternal. Masalah internal meliputi; Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); Manajemen Produksi; Manajemen Pemasaran; Keuangan dan Permdolan. Sedangkan masalah eksternal adalah meliputi; Tingkat persaingan yang tinggi; Sarana dan Prasarana terbatas; Iklim usaha belum kondusif. 
Permodalan. Berkaitan dengan permodalan, sebagian besar pengusaha mikro dan kecil menyatakan permasalahan yang mereka hadapi adalah permodalan. Lebih dari 75 persen manyatakan masalah permodalan yang paling menonjol adalah ”jumlah modal yang ada yang saat ini masih terbatas” sehingga sulit untuk berkembang.   Permasalahan lain yang dihadapi usaha mikro dan usaha kecil adalah ”tidak ada barang jaminan” (usaha mikro) dan ”kesulitan akses ke bank” (usaha kecil). Sementara itu, upaya untuk mengatasi masalah permodalan tersebut, pengusaha mikro melakukan cara dengan ”meminjam dari keluarga atau kerabat dekat” (53%). Berbeda dengan pengusaha kecil langkah yang diambil adalah ”pinjam dari bank”. Perbedaan ini tentunya sangat terkait dengan kemampuan manajerial, skala usaha, dan jaminan yang tersedia. Untuk mendapatkan modal usaha menurut pengusaha mikro dan kecil ”relatif masih sulit”.
Kemajuan dan pengalaman berusaha UKM banyak ditentukan oleh sejauh mana lamanya pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Omzet penjualan UKM tergantung dengan jumlah barang yang di produksi, walupupn pertmintaan tinggi jika volume produksi kecil maka permintaan barang akan sulit di penuhi. Disamping itu jumlah SDM di bidang penjualan mempunyai pengaruh terhadap besarnya penjualan. Dengan jumlah tenaga penjual yang terbatas sulit untuk meningkatkan omzet penjualan.

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil studi ini adalah dari
Pada aspek permodalan,  perlu diberikan fasilitas permodalan bagi UMK dengan cara memberikan akses ke tempat sumber sumber penyedia modal seperti perbankan, BUMN, atau melalui program pemerintah yang ada (seperti PNPM, KUR). Bantuan modal untuk UMK tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat diberikan dalam bentuk alat-alat produksi atau bahan baku. Lama usaha. Jangka waktu usaha pengusaha UMK menurut pengalaman usaha menunjukkan bahwa rata-rata berusaha masih tergolong pendek jangka waktunya.
Dalam memasarkan produk bagi pengusaha mikro dan kecil relatif tidak banyak menghadapi permasalahan. Pemasaran produk usaha mikro dan kecil tidak begitu masalah karena berbagai faktor antara lain, produk yang dijual umumnya menyangkut kebutuhan pokok masyarakat sehingga produknya banyak yang membelinya. Disamping itu, pengusaha mikro dan kecil umumnya mempunyai pelanggan tetap sehingga barang yang dipasarkan mudah laku atau habis terjual.

UKM tentunya memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan perusahaan besar. UKM biasanya memiliki budget pemasaran yang terbatas, sehingga diperlukan kreatifitas untuk menemukan cara yang efektif dalam memasarkan produk atau jasa dengan biaya pemasaran yang rendah atau bahkan tidak memerlukan biaya.

Daftar Pustaka
Antonia R. Gurrieri and Luca Petruzzellis 2007. Local Networks to Compete in the Global Era. The Italian SMEs Experience. Fondazione Eni Enrico Mattei Working Papers Fondazione Eni Enrico Mattei. University of Bari 2007
Dinas Perindustrian DKI Jakarta,1997,  Kajian Perangsang Kerjasama Kemitraan Industri Di DKI,  hal. 25
Abidin Djainal S, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Sosial Dan Dinamika Usaha Mikro Kecil (UMK). Suatu Studi Sosiologi Ekonomi Di Perkampungan Industri Kecil Jakarta. Desertasi Doktor, Program Pascasarjana Sosiologi FISIP Universitas Indonesia. Depok 2008.
Lembaga Demografi FEUI 2005, Laporan Akhir Pemetaan Permasalahan Usaha Mikro dan
Usaha Kecil Dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Perempuan di Bidang
Ekonomi. Jakarta 2005.
asaro9.wordpress.com/.../strategi-pemasaran-yang-efektif-untuk-ukm-us...
Mendefinisi Ulang UMKM http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=5089 di akses tanggal 8 Oktober 2008